Mudik ataupun Balik Lewat Indramayu Pasti Jumpai Penomena Penyapu Uang Koin
INDRAMAYU |TERASTV.CO.ID. | Pengendara Roda dua atau pun kendaraan jenis mobil yang tujuan mudik lewat wilayah Pantura Indramayu meski berhati hati pasalnya di Indramayu pasti menjumpai orang yang berjejer sebagai penyapu Koin
Penomena Penyapu Koin di Indramayu: Bertaruh Nyawa demi Uang Recehan- perjalanan lewat Indramayu tak bisa lepas dari fenomena para penyapu koin di sekitar jembatan Sewo. Mereka rela bertaruh nyawa hanya demi uang receh dari para pemudik.” Ucap Suherman salah satu warga pemudik
Ia menjelaskan meski ada himbauan dari pihak keamanan namun aktifitas mereka tetap berjalan , kegiatan penyapu uang koin sebagai isyarat tolak bala persepsi kepercayaan masyarakat ” konon katanya memberikan uang logam itu sebagai tolak bala, ” ucap Herman
Aktivitas penyapu koin di Jembatan Sewo, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu ternyata sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam. Sebagian warga memilih mencari uang recehan dari para pemudik di pinggir jalan untuk menutupi kebutuhan hidup hingga menjadi pekerjaan sehari-hari.
Di momen arus mudik dan balik Lebaran, aktivitas itu pun jadi semakin marak. Hampir sepanjang jalan Pantura Subang hingga Indramayu mulai dipenuhi warga dengan sapu khasnya.
Amsori (51) misalnya, warga asal Desa Sukra itu mengaku baru mencoba ikut menjadi penyapu koin. Bermodal sapu khusus, ia bersiaga di pinggir jalan yang tak jauh dari Jembatan Sewo. Sebab, mayoritas pengguna jalan menaburkan uang di sekitar jembatan.
“Kita ini sudah lama mas ,sudah 5 tahunan hanya tahun ini saya ajak anak saya. Biasanya sih enggak saya ajak mas ,” sambil mengawasi pengguna jalan, yang lainnya
Seperti biasa, para penyapu koin memakai baju lengan panjang dengan topi ataupun capingnya. Tidak ketinggalan, untuk menghindari panasnya terik matahari, sebagian mereka juga memakai penutup wajah.
Ada juga yang terlihat membawa ember besar sebagai tempat duduk saat menunggu taburan uang atau menyimpan air minum. Tidak sedikit, ember-ember kecil mereka sediakan untuk menyimpan uang dari hasil nyapu di jalan
Liputan : Beny Umbara